Tema yang akan kita bahas pada sesi ini adalah tentang penerapan ragam hias pada bahan kayu. Pada sesi sebelumnya kita membahas tentang penerapan ragam hias pada bahan tekstil. Keduanya merupakan bagian dari seni rupa yang menyatukan antara motif dan bahan yang digunakan. Oleh karena itu, untuk menerapkan ragam hias pada bahan kayu, kita perlu menggali dan beberapa yang dapat diuraikan sebagai berikut:

 

Pengertian

Ragam hias merupakan karya seni rupa dari penggambaran bentuk imajinasi, pikiran, dan kreativitas seniman. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), motif adalah pola atau corak.

Tinjauan

Sejak masa lampau, kayu digunakan untuk membuat perabot rumah tangga (misalnya; kursi, lemari, dan peti) dan bagian bangunan (misalnya; tiang, pintu, dan jendela). Banyak perabot kayu atau bagian bangunan tersebut diberi sentuhan ragam hias. Motif hias yang digunakan berupa motif tumbuhan, binatang, figurative, dan geometris atau gabungan dari motif-motif tersebut. Selain digunakan sebagai hiasan, ada ragam hias pada benda-benda tersebut yang juga memiliki nilai simbolis, terkait dengan kepercayaan atau agama.

Contoh Penerapan Ragam Hias

Ragam hias pada kayu diterapkan pada bagian permukaan kayu yang berbentuk dua dimensi dan tiga dimensi. Penerapan ragam hias pada bahan kayu ini dilakukan dengan menggambar atau mengukir. Penerapan ragam hias pada bahan kayu dapat dikembangkan pada benda atau barang-barang kerajinan daerah seperti tameng dan topeng.

Teknik Penerapan Ragam Hias Pada Bahan Kayu

Penerapan ragam hias pada bahan kayu dapat dilakukan dengan cara mengukir dan menggambar (melukis) atau gabungan keduanya. Mengukir dalam hal ini adalah member tonjolan dan cekungan berbentuk ragam hias tertentu pada permukaan kayu dengan menggunakan alat pahat.

1.      Alat untuk mengukir ragam hias di atas bahan kayu

Alat utama untuk mengukir adalah pahat dan pemukul.

a.    Pahat

Ada dua jenis mata pahat, yaitu mata pahat mendatar dan mata pahat melengkung. Penggunaan pahat harus disesuaikan dengan bentuk ragam hias yang akan diukir.

Empat jenis pahat di antaranya:

-         Pahat kuku

Bentuk: Pahat ini berbentuk lengkung seperti kuku manusia. Fungsinya: pahat penguku digunakan untuk mengerjakan bagian yang lengkung, melingkaat, membentuk cembung, cekung, ikal, dan pecahan aris maupun pecahan cawen.

-         Pahat lurus

Bentuk: pahat ini berbentuk lurus. Fungsinya: pahat lurus digunakan untuk mengerjakan bagian yang lurus atau rata. Pahat ini juga dapat digunakan untuk membuat dasaran

-         Pahat lengkung setengah  bulat

Bentuknya melengkung belahan setengah bulatan. Fungsinya untuk mengerjakan bagian-bagian cekung yang tidak dapat dikerjakan dengan pahat kuku

-         Pahat miring (pahat pengot)

Bentuknya miring meruncing dan tajam sebelah. Fungsinya untuk membersihkan pada sudut sela-sela ukiran dan meraut bagian-bagian yang diperlukan.

b.    Pemukul

a.      Kayu

b.      Besi, dan

c.        Batu

Sekian ringkasan materi yang dapat kita pelajari. Intinya bahwa, pebedaan pokok pada penerapan ragam hias bahan tekstil dan kayu adalah pada alat dan bahan yang digunakan untuk menerapkan ragam hiasnya. Oleh karena itu, semoga ringkasan ini memberikan pemahaman dan pengertian yang lebih bagi kalian untuk semakin mengerti dan memahami penerapan ragam hias pada bahan apa pun khususnya pada hari ini penerapan ragam hias pada bahan kayu.