Ilmu pengatahuan dan teknologi memiliki cara pandang tersendiri yang kadang sangat bertolak belakang dengan cara pandang agama. 


Pertanyaannya, bagaimana menjembatani Iptek dan agama? Seorang tokoh anglican Rowan Williams mengemukakan pendapatnya bahwa jembatan antara Iptek dan agama adalah dialog. 


Sebagai manusia kita memerlukan komunikasi (dialog) agar antara satu dengan yang lain tidak menjadi lawan melainkan rekan. Ada saat dimana agama membutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan begitu pula sebaliknya. Maka dari itu, kata terakhir yang dapat menjembatani Iptek dan Agama adalah dialog.


Ia mengatakan, 

“If all you have is a gun, everything looks like a target. If all you have is the child’s openness and willingness to be loved, everything looks like a promise.” 


Penyataan ini mau menunjukkan bahwa ketidakterbukaan dengan yang lain akan menimbulkan salah paham dan melihat orang lain sebagai lawan. Ada kesamaan antara Iptek dan agama, sehingga ia menganjurkan agar setiap orang boleh terbuka untuk berdialog karena dengan dasar itu ada satu tujuan yang mau dicapai yakni keharmonisan tanpa saling menjustifikasi yang berlebihan satu dengan yang lain.


Dengan demikian drama Contact ini, sebenarnya mau menunjukkan sebuah relasi yang begitu mendalam yang dimulai dengan ketertarikan yang bisa dibilang sangat duniawi namun akhirnya merujuk pada sebuah ketertarikan yang spitiual. 

Elli awalnya adalah seorang ilmuwan yang sangat idealis rasionalis saat berhadapan dengan pengalaman yang tak mampu ia jelaskan (misteri), kemudian membangun cara pandang baru yang lebih realistis. Ia mengakui bahwa ada sesuatu yang lain yang tak mampu dijelaskan dengan ilmu pengetahuan (ratio) semata. 

Ada sesuatu yang lebih besar di atas segalanya dan itulah sang pencipta yang tak mampu diciptakan. Sepandai-pandainya manusia menciptakan segala sesuatu tidaklah sebanding dengan Sang Pencipta yang berada di atas segala-galanya. Sehingga antara ilmu pengetahuan dan agama perlu dibangun dialog agar keduanya boleh saling mengakui kekurangan dan kelebihan dan menghidari justifikasi yang berlebihan satu dengan yang lain. Perlu ada pengakuan satu dengan yang lain dan hal ini hanya akan terjadi jika ada keterbukaan untuk saling berkomunikasi dan itulah the last word.